Senin, 20 September 2010

Harus Pandai Membagi Waktu


Siti Hajir S Ag


KODRAT sebagai wanita ternyata tidak menghalangi Siti Hajir, S.Ag (38) melakoni tugasnya sebagai Lurah Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Di tengah kesibukan turun ke masyarakat, tugas sebagai ibu rumah tangga tidak disepelekan. Apalagi ditengah beragamnya tuntutan masyarakat untuk perbaikan kondisi fisik dan sosial ekonomi. Dia harus mampu menjembatani antara kebijakan pemerintah dan keinginan warganya secara arif.

Wanita kelahiran Pelawan, Sarolangun, 12 Februari 1972 ini juga memiliki tanggung jawab membina PKK dan majelis taklim di lingkungannya. Selain pelatihan keterampilan membuat kue, menjahit dan lain sebagainya.
Tentu bukan tugas mudah bagi isteri dari Drs. Ahmad Yasir ini. Apalagi, permasalahan warganya cukup pelik. Ada kiat tersendiri yang dimiliki ibu dari M. Umar Hasaliki (14), Umama Hasaliki (10), Amairdah Hasaliki (6). Yaitu pandai membagi waktu antara tugas keluarga dan tugasnya sebagai lurah. Berikut petikan wawancara singkat Media Jambi dengan Siti Hajir di kediamannya, Jalan Karya Maju RT 14 Kelurahan Simpang 4 Sipin, Minggu (19/9) pagi.

Pada reses Anggota DPRD Kota, banyak warga mengeluh. Mengapa?

Apa yang disampaikan benar adanya. Kondisi sepanjang Jalan Jalan KS Tubun hingga asrama tentara sungai kambang banyak yang rusak. Baru-baru ini, banjir juga melanda pemukiman warga. Salah satunya di Sungai Kambang. Sebagian gorong-gorong ada yang rusak berat, dan mengalami penyempitan. Tentunya butuh perhatian dan harus segera diperbaiki. Bila perlu dibuatkan box culvert. Sudah kita laporkan. Sebagian sudah ditangani. Sisanya mungkin dalam waktu dekat.
Untuk jalan lingkungan, sebagian besar sudah dibuat, Alhamudlillah, kondisinya masih baik.

Bagaimana Tanggapan Warga ?
Realisasi ini, bagi saya dan warga cukup menggembirakan. Dan lebih bersyukur lagi, tidak ada masalah dengan pengerjaannya. Warga sangat antusias terlibat didalam pengerjannya. Itu lah yang kita harapkan.
Saya selalu berupaya maksimal menjalin komunikasi dengan warga dan turun langsung ke mereka. Kadang kita dituntut kerja tak kenal waktu. Mau apalagi, ini kan bentuk tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat.

Bagaimana anda membagi waktu untuk keluarga
Tugas sebagai pelayan masyarakat tentunya menyita waktu. Tapi bukan berarti saya mengabaikan kepentingan keluarga. Keluarga yang utama. Sebagai isteri, saya harus melayani suami dengan baik. Begitu juga anak-anak. Yang terpentingkan cara kita membagi waktu untuk itu.
Misalnya, disaat libur kerja, saya banyak menghabiskan waktu bersama suami dan anak-anak. Biasanya, seharian dirumah. Kadang jalan-jalan, entah itu ke mall atau tempat wisata. Masalah pendidikan anak-anak sangat saya perhatikan, terutama pendidikan agamanya. Untuk mengaji, saya sendiri yang mengajarkan. Saya ingin membekali anak-anak dengan agama. Agar kelak dewasa nanti menjadi anak yang soleh dan bermanfaat bagi banyak orang.

Apa harapan anda kedepan

Saya berada di kelurahan ini sejak 1999 sebagai Seklur. Terus menjadi Lurah sejak 2006 lalu hingga sekarang. Banyak hal yang sudah kami lakukan bersama. Namun ada satu ganjalan, yakni kesadaran warga akan kebersihan. Tanggung jawab ini tidak saja di pemerintah, masyarakat juga harus pro aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar