Selasa, 20 Juli 2010

Elliya Rosanita, SH, Tak Ingin Ada Kemiskinan


ELLIYA Rosanita pernah mengatakan bahwa banyak hal yang ingin dia perjuangkan untuk masyarakat Kota Jambi. Setidaknya jika terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kota Jambi, ibu empat anak itu akan meneruskan keluhan dan aspirasi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Turut mendorong terciptanya kehidupan yang sejahtera dan merata dimasa mendatang.
Selain itu, dia pun berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan dan kesehatan di bumi Tanah Pilih Pesako Betuah. Pasalnya, kesejahteraan tidak bisa lahir begitu saja tanpa adanya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Katanya hal itu saling berkaitan.
Kini, isteri dari H Aspan Effendi, S.KM, MKes itu telah duduk sebagai anggota DPRD Kota Jambi Periode 2009–2014 dari fraksi Partai Golkar. Komitmen itu tidak dilupakannya. Ia pun bergabung dalam komisi A bidang pemerintahan. Tiap agenda penting dewan dan pertemuan dengan pemerintah, aspirasi itu ia sampaikan. Tekadnya hanya satu, mendorong lahirnya kebijakan pemerintah yang pro rakyat sehingga terwujud masyarakat sejahtera, pintar dan sehat. Mantan Ketua KPPG Kota Jambi itupun berkeinginan memperjuangkan hak–hak wanita, kesetaraan gender, dsb.
Diakui ibu dari Pramdia widiasti, ST (29), Andri widarta, SP (27), dr Resta Elastri (24) dan Pandu Yoga Winata (14) bahwa untuk mewujudkan hal itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Apalagi dirinya satu diantara empat perempuan – komunitas kecil – yang perannya tidak signifikan didalam keorganisasian dewan. Namun itu bukan halangan baginya. Yang terpenting adalah usaha, kerja keras serta kualitas kerja.
Berikut petikan wawancara singkat dengan Elliya Rosanita belum lama ini.
Anda sudah duduk dianggota dewan, apa yang anda lakukan sekarang?
Banyak yang ingin saya lakukan dari dulu. Diantaranya menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan agar kelak mereka hidup sejahtera. Hal itu menjadi fokus saya, karena sampai hari ini persoalan kemiskinan masih menjadi momok yang menakutkan. Banyak warga hidup dibawah garis kemiskinan, sementara program-program pembangunan kerap tidak dirasakan masyarakat paling bawah. Sering terjadi mis informasi dan sebagainya. Perlu adanya upaya serius mendorong dan mengawal aspirasi agar pemerintah serius menangangi masalah kemiskinan. Juga perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan, sarana dan prasaran pendidikan serta kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah harus pro aktif merancang program kearah yang lebih baik sehingga tidak ada lagi masyarakat yang “bodoh” dan tidak sehat.
Apa kendala yang anda hadapi?
Boleh dikatakan banyak kendala. Meskipun saya sudah berupaya sekeras mungkin memperjuangkan hal itu namun memang tidak mudah mewujudkannya. Banyak proses yang mesti dilalui, apalagi dewan merupakan lembaga politik. Tidak mudah meloloskan satu program bila yang lain tidak setuju.
Selain itu, peran perempuan kerap dianggap sebelah mata. Apalagi keterwakilan perempuan di lembaga wakil rakyat itu hanya berempat dari 45 orang. Tentunya perlu strategi khusus untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dari berbagai latar belakang politik. Tapi sampai hari ini saya yakin, memperjuangkan kepetingan rakyat memang tidak mudah tapi kita punya visi yang sama untuk itu.
Barangkali yang perlu diperhatikan bagaimana cara kita agar dapat meyakinkan rekan-rekan kerja di dewan bahwa apa yang hendak diperjuangkan itu benar-benar untuk masyarakat. Bukan kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Dan saya pun berharap pemerintah memperhatikan aspirasi kami.
Harapan anda kedepan
Saya berharap dewan pro aktif menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkan ke eksekutif. Pemerintah senantiasa melahirkan kebijakan yang pro rakyat. Dengan adanya kerjasama yang apik antara pemerintah dan dewan, saya yakin harapan masyarakat untuk hidup sejahtera, mendapatkan pendidikan yang bermutu dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bisa terwujud. (gtt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar